E-recruitment adalah proses rekrutmen online yang melibatkan berbagai prosedur untuk menarik, mengevaluasi, memilih, merekrut, dan prospek kerja onboarding. Ini juga dikenal sebagai proses e-staffing, e-resourcing, atau e-hiring. Proses ini menggunakan berbagai alat untuk berkomunikasi dengan pencari kerja, seperti email, papan kerja online, dan website karier.

E-recruitment adalah proses perekrutan kandidat secara online. Ini dapat dilakukan melalui papan pekerjaan, website karier, atau platform media sosial. e-recruitment memungkinkan pemberi kerja menjangkau kumpulan kandidat yang lebih besar dan membuat proses rekrutmen lebih efisien.

Ada beberapa keuntungan rekrutmen online. Pertama, menghemat waktu dan uang dengan menghilangkan kebutuhan untuk memasang iklan pekerjaan di surat kabar atau saluran tradisional lainnya. Kedua, memudahkan untuk menargetkan kelompok kandidat tertentu. Misalnya, pemberi kerja dapat menggunakannya untuk mencari kandidat dengan keahlian atau pengalaman tertentu. Terakhir, ini memungkinkan pemberi kerja untuk melacak kemajuan kampanye perekrutan mereka dan menilai kinerja saluran perekrutan yang berbeda.

Tujuan dari metode rekrutmen online adalah menemukan talenta terbaik untuk perusahaan secara cepat dan efisien. Ini dapat digunakan untuk semua jenis posisi, dari pekerjaan tingkat pemula hingga posisi eksekutif. Ini sangat berguna bagi perusahaan dan manajer SDM yang ingin mempekerjakan karyawan dalam jumlah besar, seperti dalam kasus PHK massal.

Elemen E-Recruitment

Ada empat elemen utama dari proses e-recruiting yang digunakan oleh agen perekrutan dan manajer SDM:

1. Posting pekerjaan

Posting pekerjaan adalah bentuk perekrutan elektronik yang paling umum. Itu adalah iklan yang mencantumkan persyaratan untuk suatu posisi dan memberikan petunjuk tentang cara melamar.

2. Job Board Online

Papan pekerjaan online adalah website yang mencantumkan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan. Pencari kerja dapat mencari posisi berdasarkan kata kunci, lokasi, atau jenis pekerjaan.

3. Website Karir

Website karir adalah website yang khusus untuk satu perusahaan. Mereka sering memasukkan posting pekerjaan, serta informasi tentang budaya dan manfaat perusahaan.

4. Media sosial

Platform media sosial, seperti LinkedIn dan Twitter, dapat digunakan untuk rekrutmen elektronik. Pengusaha dapat memposting lowongan pekerjaan di platform media sosial mereka dan pencari kerja dapat mencari posisi menggunakan kata kunci.

Langkah-langkah dalam Proses e-Recruitment

Ada beberapa langkah dalam proses e-recruitment:

1. Mengembangkan posting pekerjaan

Langkah pertama adalah mengembangkan posting pekerjaan yang secara akurat mencerminkan tugas, tanggung jawab, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

2. Posting lowongan pekerjaan

Langkah selanjutnya adalah memposting lowongan pekerjaan di papan pekerjaan online, website karier, dan platform media sosial.

3. Menyaring pelamar kerja

Langkah selanjutnya adalah menyaring pelamar kerja untuk mengidentifikasi kandidat yang paling memenuhi syarat. Ini dapat dilakukan melalui sistem otomatis yang menilai resume, surat pengantar, dan lamaran kerja.

4. Melakukan wawancara

Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan kandidat yang paling memenuhi syarat. Ini dapat dilakukan melalui konferensi video, panggilan telepon, atau pertemuan langsung.

5. Membuat tawaran pekerjaan

Langkah terakhir adalah membuat penawaran pekerjaan kepada kandidat yang paling memenuhi syarat. Ini dapat dilakukan melalui email, panggilan telepon, atau pertemuan langsung.

Proses e-recruitment adalah cara yang efisien untuk menemukan talenta terbaik bagi perusahaan. Ini menghemat waktu dan uang dengan menghilangkan kebutuhan untuk memasang iklan pekerjaan di surat kabar atau saluran tradisional lainnya.

Selain itu, e-recruitment memudahkan untuk menargetkan kelompok kandidat tertentu. Misalnya, pemberi kerja dapat menggunakan e-recruitment untuk mencari kandidat dengan keahlian atau pengalaman tertentu. Terakhir, e-recruitment memungkinkan pemberi kerja untuk melacak kemajuan kampanye perekrutan mereka dan menilai kinerja saluran perekrutan yang berbeda.

Jenis dan Metode E-Recruitment

1. Mencari kandidat potensial

Langkah pertama dalam e-recruitment adalah mencari kandidat potensial. Ini dapat dilakukan melalui papan pekerjaan online, website karier, platform media sosial, dan program rujukan karyawan.

2. Menggunakan ATS atau Sistem Pelacakan Pemohon

Langkah kedua adalah menggunakan sistem pelacakan pelamar atau applicant tracking system (ATS) untuk menyaring pelamar pekerjaan. ATS adalah perangkat lunak yang membantu pemberi kerja mengelola posting pekerjaan, resume, dan surat pengantar.

3. Melakukan wawancara kerja online/video

Langkah ketiga adalah melakukan wawancara video dengan kandidat yang paling memenuhi syarat. Ini dapat dilakukan melalui Skype, Google Hangouts, atau platform konferensi video lainnya.

BACA JUGA : Apa itu Digital Marketing Consultant

4. Mencoba pengujian online

Dilakukan melalui survey dan kuisioner. Langkah ini digunakan untuk menilai lebih lanjut keterampilan dan kualifikasi kandidat. Tes online dapat digunakan untuk mengukur bakat, kepribadian, dan pengetahuan.

5. Membuat Job Board

Perekrut dapat membuat papan pekerjaan mereka sendiri untuk memposting pekerjaan secara online dan menerima lamaran dari kandidat. Ini adalah cara yang baik untuk menjangkau sejumlah besar kandidat potensial.

6. Menggunakan email campaign


Langkah terakhir adalah menggunakan kampanye email untuk menjangkau kandidat potensial. Perekrut dapat mengirim email dengan posting pekerjaan ke daftar pelanggan. Ini adalah cara yang baik untuk menjangkau sejumlah besar kandidat potensial.

Keuntungan dan Manfaat E-Recruitment

1. Hemat biaya

Rekrutmen elektronik adalah cara hemat biaya untuk menemukan talenta terbaik bagi perusahaan sambil merekrut kandidat. Ini menghemat waktu dan uang dengan menghilangkan kebutuhan untuk memasang iklan pekerjaan di surat kabar atau saluran tradisional lainnya.

2. Filtrasi yang disesuaikan

Selain itu, e-recruitment memudahkan untuk menargetkan kelompok kandidat tertentu. Misalnya, pemberi kerja dapat menggunakan e-recruitment untuk mencari kandidat dengan keahlian atau pengalaman tertentu.

3. Proses lebih cepat

E-recruitment adalah proses yang lebih cepat daripada metode rekrutmen tradisional. Ini memungkinkan pemberi kerja untuk memposting lowongan pekerjaan dan menerima lamaran dari kandidat dalam hitungan hari karena kecepatan sistem rekrutmen elektronik cukup cepat.

4. Fleksibel

E-recruitment adalah metode rekrutmen yang fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Misalnya, e-recruitment dapat digunakan untuk mengisi posisi entry-level atau posisi eksekutif senior.

Kekurangan dari E-Recruitment

Ada beberapa kelemahan e-recruitment yang harus diperhatikan sebelum menerapkan metode rekrutmen ini.

1. Jangkauan terbatas

Salah satu kelemahan utama dari e-recruitment adalah jangkauannya yang terbatas. E-recruitment hanya menjangkau kandidat yang memiliki akses internet dan aktif mencari lowongan kerja.

2. Kurangnya interaksi pribadi

Salah satu kelemahan utama dari e-recruitment adalah kurangnya interaksi pribadi dari metode rekrutmen tradisional. E-recruitment sangat bergantung pada sistem komputerisasi dan proses otomatis.

3. Meningkatnya persaingan

Kelemahan lain dari e-recruitment adalah meningkatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan lebih banyak pemberi kerja yang menggunakan e-recruitment, kandidat harus bersaing dengan kumpulan pelamar yang lebih besar.

4. Risiko keamanan

Salah satu kelemahan utama dari e-recruitment adalah adanya beberapa risiko keamanan. Misalnya, sistem rekrutmen elektronik dapat diretas dan informasi pribadi dapat dicuri.

5. Kesulitan teknis

Kerugian lain dari e-recruitment adalah sulit digunakan. Sistem e-recruitment bisa jadi rumit dan sulit dinavigasi.

Terlepas dari kekurangan ini, e-recruitment adalah metode rekrutmen populer yang menawarkan banyak keuntungan dibandingkan metode rekrutmen tradisional. Jadi, ini adalah salah satu cara metode rekrutmen modern yang paling disukai.

BACA JUGA : Apa itu Web3 dan Pentingnya untuk Masa Depan Marketing?

Mencari kandidat potensial

Beberapa cara kandidat potensial bersumber dalam e-recruiting adalah

1. Sistem pelacakan pelamar (ATS)

Sistem pelacakan pelamar atau applicant tracking system (ATS) adalah aplikasi perangkat lunak yang membantu pemberi kerja memposting lowongan pekerjaan dan menerima lamaran dari kandidat. Sistem ATS digunakan oleh perekrut untuk melacak dan mengelola lamaran kerja.

2. Mewawancarai kandidat secara online

Cara lain untuk mendapatkan kandidat potensial adalah dengan mewawancarai mereka secara online. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat konferensi video seperti Skype atau Google Hangouts. Wawancara online memungkinkan pemberi kerja untuk menyaring kandidat dari mana saja di dunia.

3. Pengujian online

Pengujian online adalah cara lain untuk mencari kandidat potensial. Pengusaha dapat menggunakan tes online untuk menilai keterampilan dan kemampuan kandidat. Tes online adalah cara yang nyaman dan hemat biaya untuk menyaring kandidat.

4. Job Board

Job Board adalah cara populer lainnya untuk menemukan kandidat potensial. Papan pekerjaan adalah website yang mencantumkan lowongan pekerjaan dari pemberi kerja. Kandidat dapat mencari lowongan pekerjaan dan melamar posisi secara online.

Author

Founder Tanya Digital Marketing Agency dan Founder Digitademy (Digital Marketing Academy) Kursus online yang memulai pengalaman sebagai Digital Marketing Manager dan sebagai SEO Specialist sejak 2008 dan menjadi SEO Specialist Profesional di tahun 2013 di beberapa perusahaan ternama di Bali, Jakarta dan Surabaya hingga saat ini.

Write A Comment